Friday, November 27, 2015

EVAPORASI



EVAPORASI

Evaporasi dilakukan bertujuan memisahkan komponen spesifik untuk meningkatkan nilai suatu makanan. pemisahan dicapai dengan memanfaatkan perbedaan tekanan uap (volatilitas) dari komponen dan menggunakan panas untuk memisahkan satu atau lebih bulk dari sebagian besar makanan.

13.1 evaporasi
Evaporasi  adalah pengangkatan sebagian air dari makanan cair dengan cara menguapkan air. Evaporasi dapat meningkatkan kandungan padatan dari makanan dan karenanya menjaga dengan penurunan aktivitas air. Evaporasi digunakan untuk menaikkan konsentrasi bahan pangan (misalnya jus buah, susu,  dan kopi) sebelum pengeringan, pembekuan atau sterilisasi dan karenanya untuk mengurangi berat dan volume. Evaporasi dapat menghemat energi pada operasi selanjutnya dan mengurangi biaya penyimpanan, transportasi dan distribusi. Ada kenyamanan yang lebih bagi konsumen (misalnya cairan untuk minuman buah, konsentrasi sup, tomat atau pasta bawang putih, gula) atau untuk produsen (misalnya pektin cair, buah konsentrat yang digunakan dalam es krim atau makanan yang dipanggang). Perubahan pada kualitas bahan pangan yang dihasilkan dari perlakuan panas yang relatif signifikan diminimalkan oleh desain dan operasi dari peralatan.

13.1.1 Teori
Selama evaporasi,  panas yang masuk ditransfer dari stim ke bahan makanan, untuk menaikan suhu titik didihnya. Penguapan panas laten ini kemudian dipasok oleh stim untuk membentuk gelembung-gelembung uap, yang meninggalkan permukaan cairan mendidih. Tingkat penguapan ditentukan oleh dua tingkat perpindahan panas ke dalam bahan makanan dan tingkat perpindahan massa uap dari bahan makanan. Secara skematik dapat terlihat pada gambar dibawah ini :
 
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju perpindahan panas
Faktor-faktor berikut mempengaruhi laju perpindahan panas dan karenanya menentukan waktu pengolahan dan kualitas konsentrasi produk:
         Perbedaan suhu antara stim dan cairan mendidih.
Ada dua pilihan untuk meningkatkan perbedaan suhu yakni: menaikan tekanan dan suhu uap atau dengan mengurangi suhu cairan mendidih selam evaporasi di bawah suhu vakum parsial. Pada evaporator vakum komersial titik didih dapat dikurangi hingga serendah 400C. Namun, kedua metode dapat meningkatkan biaya modal peralatan karena kekuatan lebih yang dibutuhkan dan juga biaya energi dibutuhkan selama proses.
         Endapan pada permukaan pindah panas.
pengotoran permukaan evaporator mengurangi laju perpindahan panas. Pengurangan laju perpindahan panas tergantung pada perbedaan suhu antara bahan pangan dan permukaan pemanas dan viskositas, komposisi kimia dari bahan pangan. Contohnya denaturasi protein atau pengendapan polisakarida karena  bahan pangan terbakar pada permukaan yang panas. Korosi logam pada diding stim peralatan evaporasi juga akan mengurangi tingkat perpindahan panas, tetapi dapat dikurangi dengan bahan kimia atau permukaan anti korosi.
         Batas film.
Sebuah film larutan stasioner pada dinding evaporator sering menjadi resisten terhadap perpindahan panas. Ketebalan dari film batas berkurang dengan meningkatkan konveksi arus dalam makanan atau dengan induksi turbulensi mekanis. Makanan lebih kental dalam kontak dengan panas permukaan dalam waktu yang lebih lama dan sebagai hasilnya dapat mengalami kerusakan akibat panas yang lebih besar.

Faktor-faktor ekonomi yang mempengaruhi evaporasi (penguapan)
Faktor utama yang mempengaruhi keekonomisan evaporasi  adalah hilangnya konsentrat atau kualitas produk dan konsumsi energi yang tinggi. Kerugian Produk disebabkan oleh busa, karena protein dan karbohidrat dalam bahan pangan yang menyebabkan pemisahan uap tidak efisien dan berkonsentrat yang terbawa keluar dari evaporator melalui uap. Desain Sebagian besar peralatan meliputi ruang pelepasan atau pemisah untuk meminimalkan kehilangan.
Energi dapat disimpan dengan menggunakan kembali panas yang terkandung dalam uap yang dihasilkan dari bahan pangan yang mendidih dengan:
         Rekompresi uap, dimana tekanan uap meningkat, dengan menggunakan kompresor mekanis atau sebuah jet uap tipe venturi. Dihasilkan tekanan uap tinggi yang digunakan kembali sebagai media pemanas.
         pemanasan awal, dimana uap yang digunakan untuk memanaskan cairan bahan pangan yang masuk atau uap pekat yang digunakan untuk menaikkan uap dalam pemanas.
         penguapan efek ganda, dimana beberapa evaporator terhubung bersama. Uap dari satu evaporator dapat digunakan langsung sebagai media pemanas pada evaporator selanjutnya.
 Namun uap hanya dapat digunakan untuk mendidihkan cairan yang memiliki suhu mendidih yang lebih rendah. Oleh karena itu harus memiliki tekanan semakin rendah untuk mempertahankan perbedaan suhu antara bahan pangan dan media pemanas. Susunan yang berbeda dari evaporator efek ganda yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini :
 

a.      Forward
         Keuntungan :
Tidak begitu mahal, mudah dioperasikan, tidak ada pompa bahan yang diperlukan antar proses, suhu yang lebih rendah pada proses selanjutnya  dan resiko kerusakan oleh panas lebih kecil untuk produk yang lebih kental.
         Kekurangan :
Mengurangi kecepatan pindah panas pada bahan pangan sehingga menjadi lebih kental, laju penguapan turun pada masing-masing proses, kualitas stim terbaik digunakan pada bahan pangan pertama yang paling mudah menguap. Bahan pangan harus dimasukkan pada titik didih untuk mencegah kerugian ekonomi (jika pasokan uap panas yang masuk kurang uap tersedia untuk efek berikutnya).

b.      Backward :
         Keuntungan :
Tidak ada pompa bahan  pada awalnya, stim kualitas terbaik digunakan pada kebanyakan bahan yang sulit untuk terkonsentrat, lebih ekonomis dan laju perpindahan panas yang berpengaruh tidak digunakan variasi suhu tergantung pada bahan dan bahan memenuhi permukaan yang lebih panas sehingga sebagian menjadi terkonsentrasi lebih awal dan terjadi peningkatan kelekatan.
         Kekurangan :
diperlukan pompa antar tahapan, risiko yang lebih tinggi terhadap kerusakan oleh panas untuk produk kental seperti perpindahan cairan lebih lambat pada permukaan yang sangat panas, risiko penyumbatan lebih besar.

c.       Mixed:
         Keuntungan :
Merupakan penggabungan antara kemudahan pada forward feed dan keekonomisan  backward feed, dapat digunakan untuk bahan pangan yang sangat kental
         Kekurangan :
Lebih kompleks dan mahal.

d.      Paralel :
         Keuntungan :
Untuk memproduksi kristal, memungkinkan kontrol lebih besar pada kristalisasi dan mencegah kebutuhan untuk memompa kristal sluri
         kekurangan :
Paling kompleks dan mahal dari rata-rata, pompa ekstraksi diperlukan untuk setiap tahapan.


13.1.2 alat
Evaporator terdiri dari:
• pemindah  panas yang memindahkan panas dari stim ke bahan
• sarana pemisah uap yang dihasilkan
• stim pompa vakum injektor. Pompa mekanik membutuhkan biaya operasi yang lebih rendah tetapi biaya modal lebih tinggi dari pompa ejektor uap.

Pemilihan suatu evaporator harus mencakup pertimbangan berikut:
         Kapasitas operasi (kilogram air yang diuapkan per jam).
         Tingkat konsentrasi yang diperlukan (persentase padatan kering pada produk)
          panas sensitivitas produk dalam kaitannya dengan waktu tinggal dan suhu penguapan
         persyaratan fasilitas untuk memulihkan volatil
         kemudahan pembersihan
         kehandalan dan kesederhanaan operasi
          ukuran evaporator sehubungan dengan kapasitasnya
         modal dan biaya operasional dalam kaitannya dengan kapasitas dan kualitas produk

Sirkulas  evaporator alami
                    

Evaporator tabung pendek :
Larutan bahan dipanaskan dengan stim kondensasi pada bagian luar tabung dan naik melalui tabung, mendidih dan tersirkulasi melalui pipa bagian atas kolom pusat. Perpindahan panas eksternal evaporator adalah penukar panas tabung dan pelat yang dilengkapi dengan pipa eksternal untuk resirkulasi produk. Hal ini meningkatkan arus konveksi dan tingkat perpindahan panas. Pelat mudah untuk dibersihkan.
Evaporator tabung panjang :
Terdiri dari seikat vertikal tabung, masing-masing berdiameter 5 cm, yang terkandung dalam dinding stim setinggi 3-15m. Cairan dipanaskan hampir ke titik didih sebelum memasuki evaporator kemudian lebih lanjut dipanaskan lebih lanjut di dalam tabung. Perluasan stim memaksa film tipis cepat berkonsentrat menjadi larutan naik ke dinding tabung. Konsentrat dipisahkan dari uap dan dihapus dari evaporator, diteruskan ke efek berikutnya dalam sistem multipel-efek atau diresirkulasikan kembali. Uap ini kembali digunakan dalam sistem rekompresi uap.seperti terlihat pada gambar di bawah ini :
                    

Sirkulasi evaporator buatan
            Perakitan pompa atau pemindah Cairan biasanya dalam lapisan tipis dengan demikian dapat mempertahankan kecepatan transfer panas tinggi dan waktu tinggal yang pendek. Alat yang yang digunakan lebih kompleks dan laju produksi lebih tinggi tetapi meningkatkan modal dan biaya operasi dari peralatan.
Plat evaporator serupa konstruksinya untuk penukar panas yang digunakan untuk pasteurisasi dan sterilisasi UHT. Campuran uap dan konsentrat dipisahkan di luar evaporator. Meskipun investasi modalnya tinggi, evaporator jenis ini memiliki tingkat perpindahan panas yang tinggi, waktu tinggal pendek dan efisiensi energi yang tinggi.

Pengaduk mekanik film tipis evaporator
Ditandai dengan perbedaan ketebalan film bhan yang akan diproses. Penyapu-film evaporator memiliki ketebalan film sekitar 0.25mm sedangkan dalam perggores-film evaporator diatas 1.25mm. Keduanya berisi jaket stim yang mengelilingi rotor kecepatan tinggi, dilengkapi dengan pisau pendek sesuai dengan panjangnya. Larutan bahan dimasukkan antara rotor dan permukaan panas dan penguapan berlangsung cepat pada film tipis larutan menyapu seluruh mesin dengan baling-baling. Pisau menjaga film keras pengaduk dan dengan demikian menaikkan tingginya tingkat perpindahan panas dan mencegah produk dari pembakaran di atas permukaan panas. Gambar alatnya seperti dibawah ini :


13.2 Efek pada bahan pangan
Aroma senyawa lebih stabil dari pada air yang  hilang selama penguapan.  Pengurangan karakteristik sensorik konsentrat paling banyak, dalam jus buah ini menyebabkan hilangnya rasa, meskipun dalam beberapa makanan hilangnya komponen volatil dapat meningkatkan kualitas produk (misalnya dalam kakao dan susu). Beberapa volatil dapat pulih dan dipertahankan dalam produk melalui :
·         pemulihan yang mudah menguap dengan uap kondensasi dan distilasi fraksional
·        pengecilan komponen volatil dari larutan bahan dengan gas inert dan menambahkan kembali setelah evaporasi.

Evaporasi dapat menggelapkan warna bahan pangan, sebagian karena peningkatan konsentrasi padatan, dapat juga karena penurunan aktivitas air mendorong perubahan kimia, misalnya reaksi pencoklatan maillard. Vitamin A dan D dan niasin tidak akan terpengaruh. Vitamin tambahan hilang selama penyimpanan misalnya 50% hilangnya vitamin C dalam selai jeruk selama 12 bulan pada suhu 180C dan kehilangan 10% dari thiamin selama 24 bulan dalam selai kacang pada suhu 180C

ANALISIS JABATAN "STUDI KASUS PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA (PERSERO) X KEBUN AJONG GAYASAN

MAKALAH “Analisis Jabatan” Studi Kasus Pada PT. Perkebunan Nusantara (Pe...